Perempuan diciptakan dari tulang rusuk seorang laki-laki. Ia memiliki berbagai kelebihan dan juga kekurangan. Perempuan adalah perhiasan dunia. Namun tidak semua perempuan dapat diklasifikasikan menjadi perhiasaan dunia. Perempuan perhiasan dunia adalah perempuan muslimah yang memiliki aqidah dan akhlak yang lurus (perempuan shalekhah).
Di era
globalisasi sekarang ini, perempuan telah memiliki kemerdekaan diri. Mereka
memiliki peluang yang besar untuk meniti karier hingga menuju puncak. Tidak
berlaku lagi glass wall ataupun glass ceiling. Mereka disetarakan
dengan derajat kaum laki-laki. Bahkan di negeri ini banyak perempuan yang
menjadi pimpinan, CEO di perusahaan, dan menjadi kepala keluarga. Hal itu disebut
emansipasi wanita.
Nah, dengan
adanya emansipasi wanita yang dipelopori oleh pahlawan indonesia yaitu Raden
Ajeng Kartini, perempuan menjadi bebas melakukan apa saja. Semua hal yang
terjadi dan sesuatu yang ada itu pasti ada kelemahan dan kelebihannya.
Kelebihannya, perempuan tidak terdiskriminasi hak-haknya. Namun pertanyaannya,
ketika perempuan lebih kuat daripada laki-laki, apakah perempuan akan tetap
rendah hati ataukah akan sombong dengan apa yang dicapainya?
Perempuan
secara fitrahnya adalah pendamping laki-laki untuk mengarungi kehidupan di dunia
dan akhirat. Siti Hawa diciptakan oleh Allah itu tujuannya untuk menemani Adam.
Bagi perempuan muslimah yang shalekhah pasti telah mengerti batasan-batasan hak
dan kewajibannya. Namun, bagaimana dengan mereka yang kurang mengerti hak dan
kewajiban perempuan atas laki-laki atau suaminya??
Surga seorang
istri berada ditangan suaminya. Seorang istri harus melayani suami dengan
sebaik-baiknya. Tetapi, banyak kasus di negeri ini bahwa istri lebih memiliki
kekuatan lebih ketimbang laki-laki di dalam rumah tangga. Contohnya: seorang
istri memiliki pendapatan yang lebih besar daripada suaminya, dan istrinya
selalu memiliki kuasa dalam menentukan apapun yang berhubungan dengan suami
nya. Bukankah hal ini sangat tidak sesuai dengan fitrah seorang perempuan?
Penulis sangat
mendukung adanya emansipasi wanita. Namun, yang penulis harapkan adalah semua
perempuan harus mengetahui bagaimana batasan-batasan hak dan kewajibannya. Emansipasi
wanita ada itu bukan untuk mengalahkan kekuatan kaum laki-laki namun untuk
meminimalisir adanya diskriminasi gender.
Surga anak
berada di telapak kaki ibu, namun surga istri berada di tangan suami. Surga
seperti apa yang akan di dapatkan oleh seorang anak yang ibu nya tidak patuh
kepada suaminya??
*Sekian dan
terimakasih*
bagus nih...
BalasHapusyuk terus berkarya..
salam kreatif!!
>>> hariannyahendri.blogspot.com >>